Senin, 01 Mei 2023

PENDIDIKAN MESTI FOKUS

Sekolah pasti ingin memberikan pelayanan prima kepada muridnya. Sekolah pasti mengharapkan muridnya kelak menjadi generasi tangguh. Program-program pendidikan pun diimplementasikan untuk mewujudkannya, tapi sudahkan sekolah merasakan dampak atau perubahan yang nampak dengan diimbangi data-data yang bisa dipertanggung jawabkan? 

Contoh: misalnya sekolah menguatkan karakter tanggung jawab pada murid, sudahkan sekolah merasakan dampaknya secara nyata? Jangan-jangan sekolah tidak pernah serius mewujudkannya, atau mungkin 1,2,3 guru saja yang mencoba dengan strategi-strategi jitunya. Bagaimana bisa seperti itu? Terus hadir hasil evaluasi diujung tahun pelajaran bahwa tanggung jawab murid belum baik. Bagaimana bisa seperti itu? 

Solusinya adalah fokus dan guru lakukan pelepasan tanggung jawab bertahap.

Jika tidak fokus, seolah-olah segala hal yang telah dilakukan tidak jelas pencapaiannya. Data-data yang dimiliki pun menjadi tidak akurat. Berfokuslah pada satu hal yang pencapaiannya bisa memenuhi banyak hal untuk murid kedepannya. Sekolah mestinya harus tentukan komitmen kemudian fokus dan sinergitas guru harus benar-benar solid dalam mengawal komitmen menguatkan karakter tanggung jawab. Sehingga sekolah fokus pada program peningkatan tanggung jawab dan guru fokus mengagendakan tanggung jawab disetiap pertemuaanya.

Saat di luar proses pembelajaran secara langusung, cenderung guru akan kesulitan dalam menguatkan tanggung jawab murid jika selalu memberikan pendampingan kepada siswanya. Sebagai contoh aktivitas pagi hari yang umumnya sekolah melakukan kegiatan pembersihan bersama. Guru selalu memberikan pendampingan kepada saat murid melakukan kegiatan pembersihan ruang belajar dan lingkungan sekolah. Apa dampaknya bagi murid? Cenderung murid lupa waktu, kemudian enggan bertindak toh sudah ada yang memastikannya. Perlu diketahui juga karena ada tipe seseorang tersebut sudah tahu jika kembali diingatkan membuatnya merasa jengkel. Menurut saya lebih baik aktivitas guru pada pagi hari yaitu menyiapkan untuk pembelajaran berikutnya. Setuju? 

Mungkin di perspektif yang beda, guru selalu memberikan pendampingan kepada siswa diaangap sangat baik, tapi diperspektif yang lain bagaimana siswa mampu bertanggung jawab serta mandiri jika selalu didampingi? Naluri berpikir dan bertindak siswa akan semakin berkurang dan meredup. Jika hal tersebut selalu dilakukan maka murid menjadikan generasi yang rapuh. Semestinya guru melakukan pelepasan tanggung jawab bertahap mulai dari pendampingan atau pembekalan diawal saja dengan waktu yang dianggap ideal dan fasilitas murid dalam membangun kesepakatan. Kemudian berikan murid bereksplorasi dan implementasi tanggung jawab. Beri murid ruang dan waktu untuk menyelesaikan masalah-masalahnya. Guru selanjutnya memonitoring evaluasi dan mendengarkan laporan salah satu dari mereka sebagai bahan refleksi bersama. Belajarkan murid tentang resiko hingga konsekuensi.

Jika saat belajar langsung jelas guru menguatkan karakter tanggung jawab bisa melalui keterampilan proyek atau metode diskusi. Jika sekolah ingin meningkatkan keterampilan berkomunikasi murid, seluruh guru di sekolah tersebut mesti bersinergi dan mengawal komitmen tersebut di setiap tatap mukannya. Bukan hanya 1,2,3 guru saja. 

Selesaikan satu hal yang sederhana tentu lebih baik dari pada banyak impian hebat namun tak pernah terselesaikan. Keberhasilan adalah tentang fokus. Cahaya matahari mampu membakar bila difokuskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar