Minggu, 03 Maret 2019

BERPIKIR TENTANG PIKIRAN



Perlu diketahui bahwa kurikulum pendidikan saat ini mengarahkan agar generasi bangsa memiliki kemampuan berpikir kritis. Hal tersebut akan berdampak agar mampu menyelesaikan permasalah bangsa dan bernegara. Tidak salah lagi dalam tiap-tiap mata pelajaran ada hal yang sangat penting untuk dikembangkan yaitu kemampuan berpikir.
Kemampuan berpikir tersebut masih sangat asing bagi peserta didik dan beberapa guru juga belum mampu merealisasikannya lewat pembelajaran di kelas. Peserta didik sebaiknya tahu mengapa guru meminta mereka melakukan hal-hal yang guru minta untuk mereka lakukan. Guru perlu mencoba melakukan metakognisi (berpikir tentang pkiran). Di bawah ini dijelaskan tingkatan-tingkatan berpikir yang berbeda dengan contohnya.

Takosonomi Bloom Domain Kognitif
Aplikasi Mata Pelajaran
  • Mengingat (level terendah) yaitu mengingat informasi; menyebutkan bagian-bagian tumbuhan
  • Pengertian: memahami hal-hal, mengetahui perbedaan; mengetahui perbedaan makhluk hidup dan makhluk tak hidup
  • Aplikasi: menggunakan hal-hal yang telah dipahami; menulis sebuah daftar fakta atau opini
  • Analisis: membandingkan hal yang berbeda; menentukan apakah suatu gambar adalah sel hewan atau sel tumbuha
  • Sintesis: membuat ide-ide dan proyek-proyek sendiri; membuat ide/gagasan tentang peduli lingkungan
  • Evaluasi (level tertinggi): membuat penilaian berdasarkan pengetahuan. menentukan pendapat atau opini berbeda dengan topik sama yang masuk akal (logis)
Dibawah ini merupakan beberapa contoh dalam menggunakan keterampilan berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.
  • Mengingat: mengingat lirik sebuah lagu, menyebutkan nama pemain sepak bola;
  • Pengertian: mengetahui cara kerja komputer, mengetahui sebuah perbedaan smartphoon dengan Hp biasa;
  • Aplikasi: membuat sesuatu makanan, memperbaiki sepeda yang rusak, mengajak kencan seseorang yang malu tanpa membuat dia takut;
  • Analisi: menentukan pekerjaan mana yang akan dipilih, memilih sekolah yang terbaik untuk kalian, 
  • Sintesis: membuat suatu rencana hidup dan menjalankannya, membentuk band atau grup tertentu, menciptakan resep;
  • Evaluasi: membaca berita dan menentukan apakah berita tersebut disajikan benar, menentukan pilihan setelah mendengarkan orasi/kempanye kandidat.
Sehingga peserta didik tahu mereka sering atau pernah ditingkat berpikir yang mana. Melalui hal tersebut peserta didik senantiasa lebih mampu menggunakan konsep berpikir yang lebih kritis dalam menyerap pembelajaran yang diberikan dan mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang dikuatkan tapi moral disetiap mata pelajaran penting. Apapun yang ingin dikuasi pada dasarnya adalah latihan termasuk berpikir. Latihlah peserta didik hingga tingkat berpikir level tiga ke atas, percayalah bahwa latihan memang tidak membuat sempurna tapi sudah pasti akan membuat peningkatan.
Sebagai guru jangan berasumsi bahwa peserta didik yang dibelajarkan tidak cukup pandai atau dewasa. Intinya agar mereka semua paham setidaknya pada ide-ide dasarnya. Peserta didik akan menghargai jika diperlakukan sebagai orang-orang yang cakap.






inspired by writting LouAnne Johnson