Ketika munculnya sebuah pertanyaan pasti didasari dari sebuah proses berpikir. Melalui hal tersebut betapa pentingnya kualitas pertanyaan-pertanyaan disetiap pembelajaran khususnya di sekolah. Kenapa sekolah karena tempat itulah setiap orang berproses dan membelajarkan diri. Pertanyaan dan jawaban memang berdampingan maka tidak layak sesungguhnya jawaban dikatakan mengungguli pertanyaan. Artinya siapa bisa jawab dia hebat, bukan semacam itu. Pertanyaanpun juga bisa hebat bila tidak bisa dijawab. Jika pertanyaan hebat dengan jawaban hebat bertemu, disanalah terjadi proses berpikir dan peristiwa ini perlu kita terapkan dalam dunia pendidikan dasar.
Sekolah sebagai tempat berproses salah satunya dalam memperoleh pengetahuan. Perlu diketahui pengetahuan tersebut memiliki empat dimensi yang kerab disebut dimensi pengetahuan diantaranya, pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif. Bila dibuatkan pensekoran pengetahuan faktual paling rendah dan pengetahuan metakognitif yang tertinggi. Bagaimana cara memperoleh keempat dimensi pengetahuan tersebut khususnya agar dimiliki oleh peserta didik? Jelas dengan membiasakan mereka bertanya dan menjawab sesuai dengan tingkatan dimensi pengetahuan tersebut.
Tidak sedikit guru masih berkutat pada pertanyaan dimensi pengetahuan faktual saja, atau faktual dan koseptual. Padahal ada dua dimensi lagi yang perlu dibiasakan terhadap peserta didik kita. Hindarkan pikiran sulit untuk mengawali sesuatu atau memvonis peserta didik tidak bisa menjawab, karena itu adalah tanda pesimis. Kalau gurunya pesimis bagaimana memajukan pendidikan. Guru itu harus optimis dalam meningkatkan pendidikan dengan melakukan perubahan dan perbaikan tentunya melalui varian metode dan strategi serta tidak hentinya dalam hal "mencoba". Keterampilan proses berpikir itu sangat diharapkan dalam menciptakan generasi kritis dan kreatif melalui membiasakan dengan pertanyaan atau bertanya sesuai tingkatan dimensi pengetahuan yang harus benar-benar peserta didik lalui.
Pertanyaan erat sekali dengan dimensi proses kognitif menurut Taxonomy Bloom's yaitu mengingat, memamahi, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Tingkatan proses kognitif tersebut akan dihubungkan dengan keempat dimensi pengetahuan. Sehingga menyeimbangkan
pertanyaan antara dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif. Kemudian setiap
peserta didik dilatih untuk membuat pertanyaan, sehingga sedikit demi sedikit peserta didik menjadi terbiasa dengan menerapkan keterampilan berpikir mereka.
Dibawah ini beberapa contoh pertanyaan dari empat dimensi pengetahuan dengan tingkatan proses kognitif.
Pertanyaan Faktual
Pertanyaan yang berisi konvensi
(kesepakatan) dari elemen-elemen dasar berupa istilah atau simbol (notasi)
dalam rangka memperlancar pembicaraan dalam bidang IPA.
1)
Pertanyaan
faktual – mengingat
Berkaitan
dengan mengharuskan siswa mengenali atau mengingat informasi. Contoh
pertanyaan: Apakah yang menjadi penentu pemanasan global?
2)
Pertanyaan
faktual – memahami
Berkaitan
dengan siswa bertanya untuk mendapatkan suatu
penjelasan mengenai materi ajar. Contoh pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan pemanasan global?
3)
Pertanyaan
faktual – mengaplikasi
Berkaitan dengan pertanyaan dalam kategori ini berdasarkan
penerapan teori dalam keadaan nyata. Contoh Pertanyaan: Kapan peristiwa pemanasan global terjadi?
4)
Pertanyaan
faktual – menganalisis
Berkaitan
dengan penyelesaikan masalah dengan pengetahuan
yang ia miliki dan dapat membentuk pikirannya. Contoh pertanyaan: Siapa yang
harus bertanggung jawab atas terjadinya pemanasan global?
5)
Pertanyaan
faktual – mengevaluasi
Berkaitan
dengan pertimbangan dan penilaian atas baik dan
buruk, benar dan salah berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. Contoh
pertanyaan: Apakah pemanasan global di bumi masih dikatakan aman karena suhu bumi meningkat 1 derajat Celcius?
6)
Pertanyaan
faktual – mencipta
Berkaitan
dengan menyelesaikan masalah yang menuntut
adanya originalitas dan satu kegiatan berpikir yang kreatif. Contoh pertanyaan: Apakah dibutuhkan lembaga khusus
untuk mencegah pemanasan global karena pemanasan global sangat berpengaruh dalam kelangsungan kehidupan?
Pengetahuan Konseptual
Pertanyaan yang berisi ide (gagasan)
dalam bidang IPA yang memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu
objek itu contoh atau bukan contoh, juga mengelompokkan (mengkategorikan)
berbagai objek.
1)
Pertanyaan
konseptual – mengingat
Berkaitan
dengan mengharuskan siswa mengenali atau mengingat informasi. Contoh
pertanyaan: Siapakah lembaga yang memantau pemanasan global secara independen?
2)
Pertanyaan
konseptual – memahami
Berkaitan
dengan siswa bertanya untuk mendapatkan suatu
penjelasan mengenai materi ajar. Contoh
pertanyaan: Apa penyebab pemanasan global?
3)
Pertanyaan
konseptual – mengaplikasi
Berkaitan dengan pertanyaan dalam kategori ini berdasarkan
penerapan teori dalam keadaan nyata. Contoh Pertanyaan: Apa saja upaya manusia dalam mengatasi pemanasan global?
4)
Pertanyaan
konseptual – menganalisis
Berkaitan dengan penyelesaikan masalah dengan pengetahuan yang ia
miliki dan dapat membentuk pikirannya. Contoh pertanyaan: Bagaimana keterkaitan
antara pemanasan global dengan kestabilan cuaca di bumi?
5)
Pertanyaan
konseptual – mengevaluasi
Berkaitan
dengan pertimbangan dan penilaian atas baik dan
buruk, benar dan salah berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. Contoh
pertanyaan: Apa yang menjadi kelemahan dari pencegahan pemanasan global yang belum mampu teratasi dengan baik?
6)
Pertanyaan
konseptual – mencipta
Berkaitan
dengan menyelesaikan masalah yang menuntut
adanya originalitas dan satu kegiatan berpikir yang kreatif. Contoh pertanyaan: Bagaimana gambar dan penjelasan apa
yang dimaksud dengan green house effect?
Pengetahuan Prosedural
Pertanyaan yang berisi pengetahuan
tentang bagaimana urutan langkah-langkah dalam melakukan sesuatu.
1)
Pertanyaan
prosedural – mengingat
Berkaitan
dengan mengharuskan siswa mengenali atau mengingat informasi. Contoh
pertanyaan: Bagaimana urutan peristiwa terjadinya pemanasan global?
2)
Pertanyaan
prosedural – memahami
Berkaitan
dengan siswa bertanya untuk mendapatkan suatu
penjelasan mengenai materi ajar. Contoh
pertanyaan: Bagaimana pemanasan global bisa terjadi?
3)
Pertanyaan
prosedural – mengaplikasi
Berkaitan dengan pertanyaan dalam kategori ini berdasarkan
penerapan teori dalam keadaan nyata. Contoh Pertanyaan: Bagaimana kebijakan pemerintah agar dapat
mengurangi pemanasan global yang terjadi?
4)
Pertanyaan
prosedural – menganalisis
Berkaitan
dengan penyelesaikan masalah dengan pengetahuan
yang ia miliki dan dapat membentuk pikirannya. Contoh pertanyaan: Bagaimana
cara mengatasi pemanasan global?
5)
Pertanyaan
prosedural – mengevaluasi
Berkaitan
dengan pertimbangan dan penilaian atas baik dan
buruk, benar dan salah berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. Contoh
pertanyaan: Apakah kebijakan pemerintah berjalan sesuai dengan prosedur dan
target?
6)
Pertanyaan
prosedural – mencipta
Berkaitan
dengan menyelesaikan masalah yang menuntut
adanya originalitas dan satu kegiatan berpikir yang kreatif. Contoh pertanyaan: Bagaimana kebijakan pemerintah untuk mengatasi pemanasan global yang dilakukan oleh seluruh pihak atau lembaga-lebaga dibidangnya secara internasional?
Pengetahuan Metakognitif
Pertanyaan yang berisi kognisi secara umum dan kesadaran akan, serta
pengetahuan tentang, kognisi diri sendiri sehingga menekankan pada metode untuk
membuat siswa semakin menyadari dan bertanggung jawab atas pengetahuan dan
pemikiran mereka sendiri.
1)
Pertanyaan
metakognitif – mengingat
Berkaitan
dengan mengharuskan siswa mengenali atau mengingat informasi. Contoh pertanyaan:
Kegiatan apa saja yang biasanya pelajar lakukan yang dapat mencegah pemanasan global?
2)
Pertanyaan
metakognitif – memahami
Berkaitan
dengan siswa bertanya untuk mendapatkan suatu
penjelasan mengenai materi ajar. Contoh
pertanyaan: Apakah cuaca yang semakin tidak menentu ini karena pemanasan global?
3)
Pertanyaan
metakognitif – mengaplikasi
Berkaitan dengan pertanyaan dalam kategori ini berdasarkan
penerapan teori dalam keadaan nyata. Contoh Pertanyaan: Apakah dengan saya melakukan penghijaun dapat mengurangi pemanasan global?
4)
Pertanyaan
metakognitif – menganalisis
Berkaitan
dengan penyelesaikan masalah dengan pengetahuan
yang ia miliki dan dapat membentuk pikirannya. Contoh pertanyaan: Seberapa
besar kontribusi saya dalam memperburuk kondisi alam khususnya dalam
hal pemanasan global?
5)
Pertanyaan
metakognitif – mengevaluasi
Berkaitan
dengan pertimbangan dan penilaian atas baik dan
buruk, benar dan salah berdasarkan pengetahuan yang ia miliki. Contoh
pertanyaan: Apakah tindakan setiap masyarakat sudah sesuai dengan upaya
pengurangan pemanasan global?
6)
Pertanyaan
metakognitif – mencipta
Berkaitan dengan menyelesaikan
masalah yang menuntut adanya originalitas dan satu kegiatan berpikir yang
kreatif. Contoh pertanyaan: Pemanasan global terjadi karena jumlah karbondioksida di bumi semakin banyak. Dengan seperti itu,
apabila kita kembali menggunakan teknologi tradisional apakah pemanasan global dapat terselesaikan?