Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang mesti dicapai murid pada setiap fase perkembangan mulai dari fase fondasi bagi PAUD kemudian fase A hingga fase F. Peting bagi setiap guru untuk memahami dari CP tersebut sehingga dapat memfasilitasi murid untuk mencapainya dengan efektif. Prinsip CP disusun berdasarkan pendekatan kontruktivisme dengan membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dan kontekstual. Konsep "memahami" pada CP dalam kontruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata. Sehingga jika mengacu pada teori kontruktivisme, kompetensi memahami ada pada level tertinggi. Berbeda pada taksonomi Bloom bahwa memahami terdapat pada level 2 atau C2.
Berikut adalah 6 aspek pemahaman (Wiggins dan Tighe, 2005) merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP dan semua aspek tersebut tidak harus hirarkis.
1. Pengenalan Diri
Pengenalan diri melibatkan pemahaman diri murid tentang pengetahuan, keterampilan, kekuatan, dan kelemahan mereka. Ini mencakup kesadaran akan cara mereka belajar dan proses kognitif yang mereka gunakan. Dengan memahami diri mereka sendiri, murid dapat mengoptimalkan strategi belajar yang sesuai dan mengembangkan keterampilan metakognitif.
2. Interpretasi
Aspek interpretasi berhubungan dengan kemampuan murid untuk memahami, menganalisis, dan memberikan makna pada informasi yang diterima. Ini melibatkan kemampuan murid untuk memproses informasi, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, dan membuat pemahaman yang kohesif dalam bentuk sebuah karya atau gagasan baru.
3. Penjelasan
Aspek penjelasan melibatkan kemampuan murid untuk mengkomunikasikan pemahaman mereka dengan jelas dan terstruktur. Murid harus mampu mengungkapkan ide, argumen, dan konsep secara verbal atau tertulis kepada orang lain. Penjelasan yang baik mencerminkan pemahaman yang mendalam dan kemampuan murid untuk mengorganisir dan mengkomunikasikan pengetahuan mereka.
4. Empati
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan merasakan perspektif, perasaan, atau pengalaman orang lain. Dalam konteks pemahaman, ini mencakup kemampuan murid untuk melihat dari sudut pandang orang lain, memahami pemikiran mereka, dan menghubungkannya dengan pemahaman mereka sendiri. Kemampuan untuk berempati memungkinkan murid untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas dan menerima sudut pandang yang berbeda.
5. Aplikasi
Aspek aplikasi melibatkan kemampuan murid untuk menerapkan pengetahuan dan pemahaman mereka dalam konteks praktis atau situasi kehidupan nyata. Murid harus mampu menghubungkan pengetahuan teoritis dengan situasi konkret, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi yang tepat.
6. Perspektif
Aspek perspektif melibatkan pengakuan dan penghormatan terhadap keragaman pandangan dan sudut pandang. Murid harus mampu melihat topik atau masalah dari berbagai perspektif, termasuk sosial, budaya, atau historis. Kemampuan untuk menghargai dan mempertimbangkan berbagai perspektif memperkaya pemahaman murid dan membantu mereka membangun pengetahuan yang lebih holistik.
Keenam aspek ini saling terkait dan saling memperkuat dalam proses pemahaman murid. Menerapkan aspek-aspek ini dalam pembelajaran dapat membantu murid mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif.
Berikut adalah contoh melalui pemaknaan sendiri pada bentuk pemahaman salah satu CP mata pelajaran IPA pada fase D berdasarkan 6 aspek pemahaman. Tentu pemaknaan ini perlu umpan balik dari berbagai pihak sehingga menjadi pemahaman dan pemaknaan yang lebih relevan. Sehingga hasil pemahaman ini dapat menjadi pertimbangan dalam menyusun tujuan-tujuan pembelajaran di kelas.
"Peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati".
Pengenalan diri
|
Melalui inkuiri dengan rasa ingin tahu pada murid dengan mengamati karakteristik makhluk hidup yang ada pada diri sendiri atau
manusia
|
Interpretasi
|
Melakukan pengamatan, peserta didik
memperhatikan fenomena dan peristiwa dengan saksama, mencatat, serta
membandingkan informasi yang dikumpulkan untuk melihat persamaan dan
perbedaannya dalam bentuk tabel, kuci dikotom, dan kunci determinasi
|
Penjelasan
|
Menjelaskan tentang karakteristik makhluk hidup dan benda serta
menjelaskan tujuan dari klasifikasi
|
Aplikasi
|
Melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda yang di sekitarnya
sesuai dengan persamaan atau perbedaan. (Seperti pengelompokan tanaman hias
dengan toga di kebun kelas dan klasfikasi alat kebersihan di kelasnya)
|
Perspektif
|
Dapat melakukan pengelompokkan atau klasifikasi dengan berbagai
karakteristik yang diamati
|
Empati
|
Memahami karakteristik yang berbeda yang ditemukan oleh teman lain
saat proses pengamatan makhluk hidup dan benda bersama kelompok
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar