Kamis, 28 Maret 2024

PERKUAT LITERASI DAN NALAR KRITIS MELALUI MENYUSUN LAPORAN PRAKTIK

Berdasarkan hasil asesmen awal yang dilakukan guru, memperoleh hasil bahwa kemampuan literasi sains peserta didik perlu ditingkatkan. Peserta didik perlu dilatih dan biasakan dalam mengelola informasi dan menyajikan informasi yang mereka telah terima. Sebagian besar peserta didik belum terbiasa mengidentifikasi masalah hingga menganalisis data. Hal ini terlihat peserta didik masih kesulitan untuk menyusun sebuah masalah atau pertanyaan setelah melakukan sebuah pengamatan sederhana. Hal ini juga mencerminkan bahwa salah satu dimensi profil pelajar pancasila yaitu nalar kritis masih sangat perlu untuk di tingkatkan.

Proses pembelajaran sebelumnya cenderung mendengarkan informasi dari guru dan mengerjakan dengan menjawab soal-soal yang telah tersedia pada lembar kerja peserta didik. Hal ini menunjukkan pembelajaran yang belum berbasis ilmiah sehingga perlu peran guru dalam dalam menguatkan literasi sains peserta didik. Guru harus mampu merencanakan pembelajaran yang dapat meningkatkan literasi sains dan kemampuan nalar kritis peserta didik. Selain itu penting juga bagi guru untuk memfasilitasi kebutuhan belajar peserta didik hingga pembelajaran dapat berjalan efektif dan mencapai tujuannya. 

Penguatan kompetensi literasi peserta didik perlu ditingkatkan secara kolaboratif dari berbagai pihak. Melalui Komunitas Belajar Berirama di sekolah dapat mewadahi kegiatan diskusi tentang strategi penguatan kompetensi literasi peserta didik. Hasil diskusi tentu dapat membuahkan ide-ide kreatif dan menyepakati bahwa upaya pembiasaan mesti dilakukan mulai pada tingkat pembelajaran di dalam kelas. Sehingga pembelajaran di kelas harus dirancang agar mampu mendorong dan membiasakan peserta didik untuk identifikasi masalah dan membuat laporan hasil belajar berdasarkan minat mereka. 

Langkah yang dilakukan guru setelah memahami kondisi awal peserta didik adalah mulai merancang pembelajaran. Guru tahap ini melakukan revisi dan mencari referensi yang relevan melalui PMM untuk munyusun modul ajar Zat dan Perubahannya agar murid mampu identifikasi masalah, mengolah data, hingga menarik sebuah kesimpulan. Peserta didik difasilitasi guru dalam melakukan pengamatan dan menyusun masalah berupa pertanyaan dari apa yang telah mereka amati pada masing-masing kelompok. 

 Aktivitas Peserta Didik Praktik Bersama Kelompoknya.   

Guru mengajak peserta didik untuk merancang sebuah praktik membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia. Selanjutnya peserta didik melakukan praktik sesuai langkah-langkah yang telah mereka susun dalam kelompoknya. Peserta didik melakukan pengamatan pada setiap langkah praktik yang dilakukan. Mereka mencatat dan mengidentifikasi masalah dari perubahan yang diamati. Pada tahap ini peserta didik berlatih kuatkan nalar kritisnya. Setelah memiliki masalah yang berikutnya akan diselesaikan dengan berbagi peran dalam kelompoknya. Mereka mengolah data dan mengumpulkan informasi sebagai pembiasaan dalam memperkuat literasi dari berbagai sumber belajar seperti, buku teks IPA, bahan ajar, artikel, dan video relevan yang difasilitasi guru.

Peserta didik menyajikan hasil belajar dalam bentuk laporan praktik yang produknya sesuai dengan minatnya. Setiap peserta didik menyusun laporannya berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh melalui kelompoknya. Sesuai dengan kesepakatan yaitu "Merdeka Senang Kreatif" (Mesra) belajar IPA, mereka menyusun laporan secara digital dengan memanfaatkan fitur Canva, google doc, dan fitur relevan lainnya. Selanjutnya mereka mengumpulkan laporan praktik melalui classroom IPA. Guru memfasilitas peserta didik dalam menayangkan laporan pada salah satu anggota di kelompoknya dan kelompok lainnya dapat memberikan umpan balik positif. Hal ini juga memberikan kesempatan peserta didik untuk kembali saling menguatkan nalar kritisnya dalam menganalisis konten dan media laporan praktik.  

Setelah rangkaian proses pembelajaran yang dilakukan, peserta didik memiliki kemampuan literasi sains yang meningkat. Hal ini dibuktikan melalui asesmen sumatif yang disusun guru dengan tipe soal AKM. Peserta didik terlihat antusias dalam proses pembelajaran, hal ini juga tercermin dari banyak pertanyaan yang diterima guru. Winanda salah satu peserta didik kelas 7A menyampaikan bahwa melakukan kegiatan praktik sangat menyenangkan dan mengerjakan laporan secara digital. Semua peserta didik memberikan emoji senyum dan senang pada jurnal refleksi mereka. 

Tanggapan dari rekan sejawat bahwa proses hingga hasil yang dicapai dalam pembelajaran ini membuat saya merasa senang karena kemampuan literasi dan nalar kritis peserta didik dapat dikuatkan. Saya memberikan umpan balik terhadap proses belajar IPA ini bahwa telah memiliki kesepakatan belajar yaitu Mesra Belajar IPA, dan menariknya peserta didik menyusun masalahnya sendiri untuk diselesaikan. Pembelajaran seperti ini tentu bisa diimplementasikan pada materi dan oleh guru di mata pelajaran lainnya. Orang tua juga mendukung pembelajaran dengan menguatkan kreativitas anaknya dan mendorong anaknya dalam menyelesaikan tantangan-tantangan yang diperoleh selama proses pembelajaran.

Saya selaku guru merasa bangga dapat memfasilitasi belajar peserta didik. Mereka sangat antusias jika telah dilibatkan dalam merancang sebuah kegiatan menentukan langkah-langkah proses pembelajarannya. Guru memberikan pertimbangan-pertimbangan pada kelompok tentang efektifnya dalam berkolaborasi dan mengelola data yang diperolehnya. Peserta didik juga merasa senang dengan diberikan kebebasan dalam menentukan kreativitas dalam penyusunan laporan secara digital. Mereka telah mampu menunjukkan ekspektasi terbaiknya dalam berkarya gunakan gaway yang dimiliki. Beberapa peserta didik telah mampu membantu rekan kelompoknya dalam menggunakan fitur-fitur seperti Canva dalam berkarya. Hal ini menunjukkan rasa kepedulian dan menguatkan interaksi sosial mereka dalam membantu temannya untuk dapat berkarya dan menghasilakan laporan yang menarik. Melakukan proses pembelajaran ini terkadang memerlukan waktu yang lebih lama dan memerlukan waktu di luar jam efektif belajar. Seperti memberikan dukungan baik secara personal maupun durasi waktu yang lebih terhadap peserta didik yang kelompokknya memerlukan bantuan. Sehingga proses pembelajaran dapat mencapai tujuannya dengan memperhatikan kemajuan belajar peserta didik seperti kemampuan literasi dan nalar kritis yang "Merdeka Senang Kreatif" Belajar IPA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar