Kamis, 13 Desember 2018

BENCI PERILAKUNYA CINTAI ANAKNYA





Dunia sekolah cenderung memiliki berbagai tipe perilaku anak, entah itu positif atau negatif. Menjadi persoalan tentunya seorang guru dalam menyikapi perilaku buruk pada anak. Seorang anak terkadang secara sengaja berperilaku negatif bertujuan untuk membuat gurunya merasa jengkel. Perilaku tersebut cenderung akibat dari ketidakdewasaan, frustasi, tidak sabaran, dan adanya keinginan lain yang perlu mereka butuhkan.

Peserta didik bertingkah anak-anak karena mereka yaa memang anak-anak dan sesama manusia anak-anak juga manusia. Perlu diingat bagaimanapun manusia itu juga dapat berbuat salah. Dalam dunia pendidikan khususnya di sekolah jangan ambil hati tentang perilaku peserta didik, walaupun jika jelas itu menyinggung secara pribadi kepada guru, disinilah guru diuji dan harus mengatasinya dengan penuh profesional.

Jika seorang guru menyikapi perilaku menyimpang anak tersebut dan dibawa ke dalam hati, maka kemampuan guru tersebut dalam menilai suatu situasi dengan objektif menjadi terbatas. Ya, tentu membatasi tanggapan terbaiknya. Seorang guru dalam konteks perilaku peserta didik yang menyimpang ini harus mampu memisahkan anak dengan perilakunya dengan menerapkan benci perilakunya, cintai anaknya. 

Metode berpikir tersebut dapat membatu guru untuk fokus pada pemecahan masalah dan membantu peserta didik dalam belajar membuat serta memutuskan pilihan-pilihan yang lebih baik. Hindarilah memberikan hukuman kepada peserta didik atau memberikan konsekuensi yang tak bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar